Menunggu

picture1

Apakah kamu sudah lupa? Detik di mana kamu menghitung waktu, menyadari penantianmu sebentar lagi akan berakhir.

—ummu syauqi

Aku bukanlah tipe orang yang senang menunggu.

Apalagi jika tidak ada kepastian sampai kapan aku harus menunggu.

Akan tetapi,

Aku juga termasuk tipe orang yang menikmati menunggu.

Apalagi jika aku tahu terminal waktu di mana aku akan berhenti menunggu.

Menunggu itu menyenangkan.

Saat kamu tahu, kapan penantianmu akan berakhir.

Menyenangkan menghitung dentingan waktu.

Perasaan berdebar yang semakin menggebu.

Saat kamu tahu, sebentar lagi kamu akan bertemu.

Entahlah, Aku Tak Pernah Mengerti

Entahlah,

Aku tak akan pernah bisa mengerti,

Mau dibawa ke mana negeri ini nanti?

Jika semua orang masih sibuk memikirkan dirinya sendiri.

Jika semua manusia tak punya rasa peduli lagi.

 

Entahlah,

Aku tak pernah bisa mengerti,

Mau dibawa ke mana negeri kita ini?

Jika pendidikan hanya mampu meluluskan tak bermoral.

Jika kejujuran tak lagi menjadi panutan.

 

Entahlah,

Aku tak pernah bisa mengerti,

Mau dibawa ke mana negeri kita ini?

Jika kebebasan tak pernah dipertanggungjawabkan.

Jika kekerasan menjadi kebiasaan.

 

Mau jadi seperti apa negeri kita nanti?

Mau jadi seperti apa?

Jika kau penerus bangsa masih saja seperti ini!

———————————————————————————–

Ya, terkadang diri ini bingung memikirkan nasib negeri ini. Miris rasanya melihat tingkah laku generasi muda yang jauh dari kata baikHendak dibawa ke manakah negeri kita ini?

Kini semua sudah terbalik. Dulu, orang yang berbuat salah yang dikucilkan. Kini, orang yang berbuat benar yang dikucilkan. Tak perlulah jauh-jauh melihat. Contohnya ada di sekitar kita. Mereka, para remaja, tentu sangat merasakan bahwa ketidakjujuran adalah sebuah kebiasaan. Dan orang-orang yang kukuh dalam pendiriannya untuk jujur justru dikucilkan.

Padahal, kelemahan moral itu menunjukkan kelemahan iman. Jika sudah seperti ini, akan jadi seperti apa negeri kita nanti?

 

Bahan muhasabah diri, semoga kita semua termasuk orang-orang yang Allah kuatkan pendiriannya dalam meniti kebenaran…

Teruntuk mereka, Sang Penghuni Sepi, semoga Allah meridhai…

Bumi Allah, 14 November 2012, 22.15

Invea Nur Mukti Lestari